OtanahaNews.com, Pohuwato– Baru-baru ini Provinsi Gorontalo dibuat geger dengan sebuah Screenshot atau tangkapan layar chattingan WhatsApp salah satu oknum yang diduga wartawan sedang menagih sejumlah uang kepada seseorang sebagai bentuk imbalan jasa atas pemberitaan mereka.
Setelah dilakukan penelusuran, terungkap fakta baru bahwa kejadian ini tidak hanya terjadi sekali, namun sudah berulang-ulang kali dengan orang yang berbeda. Jumat (07/02).
Dari dua pelaku usaha tambang yang enggan disebutkan namanya, mereka mengakui bahwa uang 30 Juta yang tertulis dalam pesan WhatsApp sebagaimana yang beredar adalah pemberian dari mereka kepada seseorang yang bernama Rian.
Uang tersebut diminta demi mengamanakan salah satu wartawan yang dinilai terlalu kritis dalam memberitakan aktivitas pertambangan di Desa Balayo, Kecamatan Patilanggio, Kabupaten Pohuwato.
Dari hasil penulusuran awak media, dua pelaku usaha tambang yang enggan disebutkan namanya, menyebut nama Rian yang beredar dalam pesan WhatsApp itu.
Mirisnya, RD alias Riyan telah menerima uang sebesar 30 juta rupiah dengan dalih untuk mengamankan pemberitaan terkait aktivitas pertambangan di Desa Balayo, Kecamatan Patilanggio.
“Benar, transaksi tanggal 15 Desember 2025, malam hari, pas saat itu hujan-hujan, kita sementara main PS (Playstation), kami kemudian diajak kerumahnya, kemudian menyerahkan uang 30 juta itu,” aku pelaku usaha, Jum’at (07/02/2025).
Dia (Rian) lanjutnya, mengatasnamakan tim kemudian memasang tarif 30 juta untuk dibagi-bagi, bahkan diduga bukan hanya mereka saja akan tetapi ke orang berbeda.
“Dari 30 juta ini kata Rian, untuk dibagikan ke wartawan Kontras.id (Media Pers) 20 juta, sementara sisanya 10 juta untuk organisasi dan LSM, kalau ke yang lain belum tahu berapa, hanya dari kita 30 juta rupiah”aku pelaku usaha itu.
Mereka yakin bahwa uang tersebut telah diserahkan, karena setiap kali setelah menyetorkan uang, pemberitaan soal tambang akan berhenti.
“Jika dia tidak mengakui, pertemukan kami dengan Rian ini. Saya juga konfirmasi ke Rian kalau tidak tembus uang itu, hanya saja tidak di jawab,”Tegas Penambang yang enggan disebutkan namanya.
Saat dikonfirmasi Via panggilan WhatsApp, Wartawan Kontras.id, Rolink Djafar atau kerap disapa Toger, membantah hal itu, dan mengaku tidak pernah menerima sepersen pun dari 30 juta sebagaimana yang disebutkan oleh pelaku usaha itu.
” Terkait saya disebut peras para penambang di Pohuwato itu tidak benar. Dan banyak yang menghubungi saya baik sipil maupun wartawan meminta untuk bertemu tapi saya menolak.Sekali saya tegaskan, bahwa saya tidak pernah melakukan pemerasan kepada para penambang,”Ucap Toger Lewat Via Chat WhatsApp.Kamis,( 06/02 /2025 ).
Penelusuran pun terus di lakukan oleh awak media, Jum’at ( 07/02 ) kami pun mendatangi rumahnya RD alias Riyan yang merupakan kerabatnya oknum Wartawan tersebut.
Hingga kami mendapatkan informasi bahwa Sang mediator pun tidak berada ditempat, kata tetangga sedang berada di Kota Gorontalo.
Hingga berita ini diterbitkan, Awak media masih terus melakukan investigasi terkait benar dan tidaknya isu ini