OtanahaNews.com, Provinsi Gorontalo-Alih-alih menjaga nama baik wartawan, akan tetapi diam-diam diduga menyusun gerakan komunikasi untuk meraup keuntungan secara pribadi. Berdalih menjujung tinggi integritas jurnalist. Menulis dengan narasi kritis soal kerusakan lingkungan serta lemahnya penegakkan hukum.
Seolah olah suara publik jadi bahan tulisan narasi pemberitaan, akan tetapi dugaan kritis hanyalah alat untuk mengejar keuntungan alias mencari duit.
Sebelumnya, oknum wartawan yang sering di sapa Toger membantah bahwa isu itu tidak benar dan hanya penggiringan opini. Hal ini disampaikan lewat pesan WhatsApp kepada awak media.
” Terkait saya disebut peras para penambang di Pohuwato itu tidak benar. Saya menganggap ini sebagai serangan sebalik yang dilakukan oleh oknum-oknum yang diduga terlibat di aktivitas PETI Hulawa,”Ucap Toger melalui chat WhatsApp. Kamis,( 06/02 /2025 ).
Jika suara publik ( Rakyat ) digaungkan sebagai narasi untuk sorotan persoalan tambang. Pertanyaan yang lahir ialah ” Publik yang mana, Rakyat Mana ” padahal faktanya adalah betapa berartinya persoalan tambang itu untuk hajat hidup ratusan Rakyat bahkan Ribuan.
Tidak hanya warga lokal, bahkan masyarakat di Kabupaten lainnya pun ikut merasakan kenikmatan tambang tersebut.
Kisruh obrolan chat WhatsApp Oknum wartawan menjadi bahan investigasi dua Pimpinan media online, Jum’at ( 7/02/ ) Mencuat dana sebesar 30 juta dengan berdalih untuk mengamankan beberapa oknum wartawan di duga di gunakan oleh seseorang berinisial RD alias Riyan.
Dana 30 juta yang diterima oleh Riyan berdasarkan hasil investigasi awak media, diduga hanya skenario yang di buat untuk kepentingan pribadinya. Bahkan pelaku usaha tambang rakyat saat ini masih menunggu informasi keberadaan Riyan.
” Kase baku dapa kamari dia Deng Torang, itu dia bilang tidak ba terima uang, dana ini Torang Kase sama dia( Red Riyan ), waktu hujan hujan dan uang itu Torang Kase langsung sama dia,”Ungkap Pelaku usaha yang enggan disebutkan namanya.
” Bahkan kalau pun perkara ini sampai ke ranah hukum Torang siap, dan Torang mo ungkap kamari ini terkait dana 30 juta,”Tegas penambang.
Kini Awak media kembali mendapat bongkaran informasi baru, terkait isi percakapan Via WhatsApp diduga mediator dan yang diduga Wartawan, Rolink Djafar, yang tentunya menambah daftar panjang investigasi. Minggu (09/02/2025).
Dari isi percakapan itu, dimana Diduga Rolink Djafar atau kerap disapa Toger ini, mempertanyakan kaitan komitmen yang batal dan beberapa bukti transferan sejumlah uang di isi percakapan Via WhatsApp.
Dalam percakapan yang sudah ditutupi sebagian itu, diduga Toger mengirimkan nomor rekening Bank Rakyat Indonesia (BRI) atas nama Isma Y Uti.
“Siap, untuk selanjutnya ana tunggu info dari bapak,”Isi percakapan yang diduga Toger, beserta bukti transfer sebesar 9juta rupiah.
“…. Dengan penambang a. Kalau ada pihak lain b provokasi nanti …,” jawab diduga pelaku usaha.
“Pokoknya saling baku jaga waa… Kemarin ada salah satu tokoh dari sana ba hubungi dan kirim kamari data untuk penambahan data-data laporan di Polda. Cuma ana so bilang kasana kalau untuk kepentingan pribadi, lebih baik tidak usah,”ujar yang diduga Toger itu.
Masih dengan nomor rekening yang sama bukti transferan sebesar 2juta, dimana isi percakapan juga ditutupi. Disitu diduga Rolink ini mempertanyakan terkait komit yang batal.
“2jt Om. Yang sisa kemarin itu Om?. Oh, siap ke depan gimana Om?. Berarti komit kemarin batal Om,”ketik diduga Toger dalam percakapan itu.
Saat dikonfirmasi Via Panggilan WhatsApp di nomor 0812 2100 7XXX, Rolink Djafar atau Toger enggan mengangkat telepon.
Dan hingga kini, awak media masih terus melakukan penelusuran terkait benar atau tidaknya isi percakapan tersebut,(red).