OtanahaNews.com, Pohuwato-Sejumlah tokoh masyarakat dan pemuda di Kabupaten Pohuwato memberikan tanggapan tegas terhadap desakan Aliansi Peduli Rakyat Gorontalo (APRG) kepada Kapolda Gorontalo terkait legalitas tambang rakyat di wilayah tersebut. Mereka menilai bahwa tuntutan APRG berpotensi mengganggu stabilitas ekonomi dan sosial masyarakat setempat,
Om YM: Pohuwato Aman, Tambang Menopang Ekonomi
Yusuf Mbuinga, yang akrab disapa Om YM dan dikenal sebagai tokoh masyarakat berpengaruh di Pohuwato, menegaskan bahwa pertambangan di wilayahnya berjalan dengan baik dan menjadi penopang ekonomi masyarakat, tidak hanya di Pohuwato tetapi juga di Boalemo, Gorontalo, dan Bone Bolango.
“Kami berharap kepada Bapak Kapolda Gorontalo untuk tidak menggubris tuntutan APRG. Pohuwato ini bukan dapur mereka. Di sini aman-aman saja, dan tambang justru menjadi sumber penghidupan bagi banyak orang,” tegas Om YM.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa desakan yang dilakukan APRG diduga mendapat dukungan dari kelompok intelektual di tingkat provinsi yang tidak memahami kondisi di lapangan.
“Gerakan ini sudah kami pantau, ada pihak tertentu yang memanfaatkannya. Namun sekali lagi, kami di Pohuwato aman-aman saja, Pak Kapolda,” pungkasnya.
Senada dengan Om YM, Ahmad Saleh, salah satu tokoh pemuda di Pohuwato, menyoroti dampak positif pertambangan terhadap perekonomian masyarakat. Menurutnya, keberadaan tambang telah meningkatkan pendapatan warga dan mendorong daya beli, sehingga roda ekonomi daerah berputar dengan baik.
“Tuntutan APRG, jika dilihat dari dampak positif tambang, justru berpotensi memperlambat laju perekonomian masyarakat. Mereka seolah mengabaikan kenyataan bahwa banyak warga yang bergantung pada sektor pertambangan,” kata Ahmad Saleh.
Ia juga menyoroti tuduhan APRG terhadap salah satu tokoh, YR, yang dianggap tidak memiliki bukti akurat. Tuduhan tersebut, menurutnya, dapat mencemarkan nama baik individu yang bersangkutan serta menciptakan ketegangan yang tidak perlu.
“Saya berharap APRG tidak terlalu banyak mencampuri urusan kami di Pohuwato. Kami aman-aman saja, justru mereka yang mulai memancing ketegangan di daerah ini,” tegasnya.
Sukrin Halim: Tambang Memberikan Harapan bagi Rakyat Kecil
Sementara itu, Sukrin Halim, seorang warga yang bekerja sebagai penambang di Pohuwato, mengungkapkan rasa syukurnya atas keberadaan tambang emas di daerah tersebut. Menurutnya, tambang telah membuka banyak lapangan pekerjaan dan memberikan harapan bagi masyarakat kecil.
“Sebelumnya, banyak warga yang hidupnya terlunta-lunta mencari pekerjaan demi menafkahi keluarga. Dengan adanya tambang emas ini, Alhamdulillah mereka bisa mendapatkan penghasilan, membangun rumah, dan bahkan membeli kendaraan sendiri,” ungkap Sukrin.
Ia juga menambahkan bahwa dampak positif pertambangan tidak hanya dirasakan oleh para penambang, tetapi juga oleh pedagang kecil di sekitar area tambang.
“Para pedagang kecil pun tersenyum bahagia karena aktivitas pertambangan mendatangkan pelanggan dan meningkatkan omset mereka. Banyak masyarakat yang menggantungkan hidupnya dari usaha tambang emas ini,” ujarnya.
Pernyataan para tokoh masyarakat dan pemuda ini menunjukkan bahwa mereka menolak intervensi pihak luar yang dianggap tidak memahami kondisi riil di Pohuwato.
Mereka berharap agar aparat keamanan tidak terpengaruh oleh desakan yang berpotensi menghambat perekonomian masyarakat.
Masyarakat setempat menegaskan bahwa wilayah tambang di Pohuwato aman dan telah menjadi sumber kehidupan bagi banyak orang. Mereka meminta agar semua pihak menghormati realitas sosial dan ekonomi yang ada, tanpa menciptakan polemik yang dapat mengganggu stabilitas daerah.