OtanahaNews.com, Pohuwato-Tak membutuhkan waktu lama reaksi salah satu Oknum Wartawan SVW alias Vanda mengirimkan pesan chat WhatsApp dengan kalimat yang tidak menyenangkan kepada salah satu Pimpinan Media Online OtanahaNews.com Arlan R Arif.
Setelah dirinya heboh dalam pemberitaan dibeberapa media online terkait dugaan pemaksaan dan pemerasan kepada salah seorang penambang yang bernama Daeng Rudi.
Kalimat itu mengandung unsur perbuatan yang tidak menyenangkan, mencaci maki, Sehingga menurut Arlan R Arif persoalan bakal ditempuh ke jalur hukum.
” Kuda cuki deng ngna bukan orang sini ngn tahede,Ngna ada bukti kita b peras kuda cuki dgn ngna,”Kata Vanda lewat pesan Chat WhatsApp. Selasa, 08/04/2025.
Arlan mengira pesan yang dikirim merupakan narasi hak jawab yang di buka ruang untuk oknum Wartawan menanggapi Dugaan pemberitaan pemerasan terhadap penambang Daeng Rudi.
” Tidak lama terbit saya punya berita ada yang telefon dua kali, saya tidak sempat angka telfon karena saya di jalan sambil mengemudi kendaraan roda dua, Dan saat saya lihat panggilan tak terjawab tertulis dikontak saya namanya Wartawan Vanda Waraga,”Kata Arlan.
Pada saat dirinya membuka pesan Chat WhatsApp tertulis dengan kalimat perbuatan tidak menyenangkan.
Tak hanya itu, dugaan fitnah yang sempat dikatakan Vanda lewat pesan Chat. Bahwa Oknum Wartawan ID alias Isjan mengatakan bahwa dirinya ( Red Vanda ) sering meminta dan mengajak beberapa oknum Jurnalist dari Kota Gorontalo.
Dugaan fitnah ini dikatakan oleh oknum wartawan Isjan kepada rekannya SVW alias Vanda.
” Ngana juga yang kase timbul cirita kita ada b pangge2 tamang2 media b minta2 p pelaku usaha.Bukan ngna yg bilang p dorang2 t isjan kita ada pgi2 k lokasi b minta2,”Ucap Vanda Lewat Pesan WhatsApp.
Arlan Arif selaku Pimpinan Media Online merasa dirinya fitnah. Sehingga persoalan ini akan ditempuh melalui jalur Hukum.
” Saya merasa di fitnah, padahal saya tidak pernah mengucapkan itu ke isjan, saya minta pertanggung jawaban dari isjan, dia telah memfitnah saya,”Tegas Arlan.
Sebelumnya. Berdasarkan informasi yang di himpun terkait dugaan pemerasan yang diduga dilakukan oleh 2 Oknum Wartawan inisial ID alias Isran bersama rekannya SVW alias Vanda dengan dalih mengamankan pemberitaan soal pertambangan di Desa Teratai.
” Dorang datang dilokasi ada 8 orang tapi yang ketemu saya Isran dan Vanda,terus dorang mo suruh pikir ada 10 orang, abis itu Isran dan Vanda bersama rekan rekannya pulang, tiba tiba Vanda telfon lagi saya disuruh datang di rumahnya Vanda,”Lanjutnya.
Saat di wawancarai oleh Pimpinan Redaksi Otanaha. Daeng Rudi tidak mengetahui oknum wartawan dari Media Hibata.id. yang tiba tiba muncul pemberitaan mengenai dirinya.
Padahal setelah oknum wartawan melakukan dokumentasi di lokasi. Tak berselang lama Oknum Wartawan menghubungi Daeng Rudi untuk segera datang kerumahnya.
Disaat tiba di rumah oknum wartawan itu, Daeng Rudi yang di dampingi saudaranya. Langsung di sambut oleh oknum wartawan ID alias Isran dan Vanda.
Mereka meminta kepada Daeng Rudi untuk bisa mengatur teman teman oknum wartawan yang berasal dari kota Gorontalo. Dua oknum wartawan ini diduga jadi mediator setiap isu miring terkait pemberitaan pertambangan.
Pemberitaan miring isu tambang dari salah satu media online Hibata.ID diduga kuat ada skenario yang disusun demi mencapai keuntungan.
Bahkan. Oknum wartawan ini meminta Daeng Rudi jika ingin melakukan pertambangan melalui ke dua Oknum Wartawan tersebut.
” Dorang seakan akan paksa saya masuk sama dorang kalau kerja pake alat, dan dorang tetap ngotot mo suruh pikir untuk teman teman nya wartawan yang dari kota ada 10 orang, karena yang tiga orang ada di hotel itu kata Vanda Dan Isran,”Ungkap Rudi.
Dugaan pemerasan yang dilakukan oleh oknum wartawan ini, diduga semakin menggila tanpa berpikir kode etik jurnalistik.
” Daeng. Pokoknya saya tunggu satu dua hari ini, terus saya tanya maksudnya apa, Isran bilang pokok baku mangarti saja, baru saya bilang bagaimana saya mo pikir sementara saya punya anak buah belum dapat apa apa,” Kata Daeng Rudi.
Bahkan Daeng Rudi membeberkan, oknum wartawan itu mencari cari kesalahan Yosar Ruiba. Seolah olah ada tersimpan dendam dan sakit hati.
” Dorang bilang lagi sama saya, Torang ini ba cari cari bukti supaya yosar itu ta penjara,Torang suka dia dipenjara,tidak hanya itu, saya pun ada saksi yang mana k yosar minta uang sama Kabilasa 300 ribu perorangan,”Ucap Daeng Rudi.