Oknum Wartawan : Daeng Kalau Mo Kerja Tambang Masuk Lewat Torang Saja ?

Lingkungan, Pohuwato43 Dilihat

OtanahaNews.com, Pohuwato-Akhir-akhir ini pemberitaan pertambangan di Pohuwato aktif diberitakan. Lantas apa tujuan para oknum wartawan yang sering menyoroti tempat hajat hidup ratusan Rakyat bahkan ribuan di tempat tersebut.Kamis, ( 10/04/2025 ).

Sementara polemik perusahaan pertambangan yang sempat viral dimedia sosial bersama Rakyat Penambang terkait akses jalan menuju lokasi milik Rakyat Penambang tidak dijinkan lewat oleh pihak perusahaan.

Maka tugas para kaum akademisi tampil sebagai garda terdepan untuk berjuang bersama Rakyat.

Mengutip perkataan bung Hatta Wakil presiden pertama bahwa para kaum intelektual sebagai penyambung lidah Aspirasi Rakyat.

Anehnya, Oknum Wartawan itu Mala menyoroti pertambangan Rakyat lewat pemberitaan yang selalu menyudutkan orang orang pribumi yang notabene adalah Rakyat Pohuwato.

Jika suara Rakyat adalah suara kebenaran maka sudah sewajarnya kita menjaga orang tua kita sebagai Rakyat di Bumil Panua yang berprofesi sebagai penambang.

Jika benar bahwa kritikan itu untuk membangun, maka sudah sepatutnya mari sama membentuk jiwa bergotong royong, bahu membahu untuk kepentingan Publik ( Rakyat ).

Sebelumnya, Oknum-oknum wartawan ini tengah melakukan investigasi untuk memuluskan YR alias Yosar ke penjara, akan tetap kenyataannya, yang dilakukan oleh oknum-oknum wartawan tersebut bukan hanya sekedar itu saja.

Namun lebih daripada itu ada skenario tambahan untuk memuluskan dugaan pemerasan terhadap penambang yang ada di Desa Teratai dan Bulangita.

“Dorang datang dilokasi ada 8 orang tapi yang ketemu saya Isran dan Vanda,terus dorang mo suruh pikir ada 10 orang, abis itu Isran dan Vanda bersama rekan rekannya pulang, tiba tiba Vanda telfon lagi saya disuruh datang di rumahnya Vanda,”Lanjutnya.

“Dorang seakan akan paksa saya masuk sama dorang kalau kerja pake alat dan dorang tetap ngotot mo suruh pikir untuk teman temannya wartawan yang dari kota ada 10 orang, itu kata Vanda Dan Isran kepada saya dan saya ada saksi orang-orang saya yang mendengar secara langsung penyampaian mereka kepada saya”, beber daeng Rudi.

Dugaan pemerasan yang dilakukan oleh oknum-oknum wartawan ini, semakin menggila dengan coba mengarang cerita yang seolah-olah dia mau dibenturkan dengan YR dan itu dilakukan tanpa berpikir panjang soal kode etik jurnalistik dalam tugas dan fungsi mereka sebagai oknum wartawan.

“Daeng pokoknya saya tunggu satu dua hari ini, terus saya tanya maksudnya apa, Isran bilang pokok baku mangarti saja, baru saya bilang bagaimana saya mo pikir sementara saya punya anak buah belum dapat apa apa,” papar Daeng Rudi yang disadur dari bahasa oknum wartawan atas nama Isran.

Bahkan Daeng Rudi membeberkan, lagi, oknum wartawan itu mencari cari kesalahan Yosar Ruiba alias YR yang seolah olah ada tersimpan dendam dan sakit hati begitu.

“Dorang bilang lagi sama saya, torang ini ba cari cari bukti supaya si Yosar itu ta penjara, torang suka dia dipenjara, tidak hanya itu, saya pun ada saksi yang mana pak yosar minta uang sama Kabilasa 300 ribu perorangan,” ungkap Daeng Rudi sambil menirukan bahasa oknum-oknum wartawan dimaksud.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *