OtanahaNews.com,Pohuwato-Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Asosiasi Penambang Rakyat Indonesia (APRI) Kabupaten Pohuwato, Limonu Hippy, secara terang-terangan menyatakan dukungan penuh dan siap mengambil peran dalam membantu pemerintah memberantas wabah malaria di Bumi Panua.
Menurut Limonu, upaya mengatasi penyebaran penyakit malaria bukan hanya tanggung jawab pemerintah semata, tetapi juga menjadi perhatian bersama seluruh elemen masyarakat, termasuk para pelaku usaha tambang lokal.
“ Minimal kita dapat berkontribusi dengan melakukan rehabilitasi dan menutup kembali kubangan-kubangan pasca tambang yang berpotensi menjadi sarang nyamuk penyebab malaria,” kata Limonu kepada wartawan, Rabu (05/03/2025) malam.
Limonu bilang, pihaknya melalui DPC APRI Kabupaten Pohuwato akan mengimbau seluruh penambang rakyat untuk turut serta dalam mendukung program pemerintah dalam memberantas malaria, tidak hanya di Pohuwato, tetapi juga di Provinsi Gorontalo secara keseluruhan.
“Kami berharap ada kesadaran dan kerja sama yang baik untuk mengendalikan lingkungan, khususnya dengan menutup kembali kubangan bekas tambang yang sudah tidak produktif. Hal ini penting untuk meminimalisir penyebaran malaria yang mengancam kesehatan masyarakat,” ujarnya.
Lebih lanjut, Limonu juga mengajak masyarakat luas untuk bersama-sama berkomitmen dalam memerangi wabah malaria. Menurutnya, penyakit ini sangat berbahaya jika tidak ditangani dengan baik.
“Sumber penyebaran malaria bukan hanya dari area tambang, tetapi juga bisa berasal dari lingkungan pemukiman. Oleh karena itu, kita tidak boleh saling menyalahkan, tetapi harus bersama-sama menjaga kebersihan lingkungan,” tegasnya.
Politisi yang juga menjabat sebagai Anggota DPRD Provinsi Gorontalo dari Dapil Boalemo Pohuwato ini optimis bahwa wabah malaria dapat diberantas jika ada kesadaran dan solidaritas yang tinggi dari seluruh elemen masyarakat.
“Kami juga terus berkoordinasi dengan tim Pemerintah Daerah dalam upaya fogging dan pemberian serbuk Abate agar pemberantasan malaria semakin efektif,” pungkasnya.